Minggu, 14 Februari 2010

Telaah Pustaka

F. Telaah Pustaka
Penyembuhan ataupun pengobatan penyakit jiwa melalui pendekatan agama mulai banyak diminati para peneliti. Hal ini terlihat bermunculannya berbagai hasil penelitian mengenai masalah tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Ndariasih dalam penelitiannya pada anak Panti Asuhan Al-Falah Borobudur, Magelang. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa terapi dzikir dapat mengatasi atau mengobati stress yang dialami oleh anak-anak Panti Asuhan tersebut.
Ada lagi hasil penelitian Khoirul Amin, menemukan bahwa sholat merupakan terapi mujarab untuk mengatasi atau penyembuhan psikoproblem yang mencakup stress dan kecemasan .
Masih adalagi penelitian yang dilakukan oleh Nunung Sintianti, meneliti peranan do’a sebagai terapi kecemasan. Dalam penelitiannya mengenai penanganan kasus kecemasan dengan cara terapi do’a pada pasien Rumah Sakit Hidayatullah Yogyakarta, Nunung menemukan bahwa terapi do’a dapat menurunkan dan menghilangkan kecemasan paseien medis, yang gilirannya berdampak positif bagi percepatan kesembuhan penyakit pasien .
Pembahasan khusus mengenai telaah metode ruqyah syar’i penawar sihir dan kesurupan jin, sejauh yang penulis ketahui melalui hasil penulisan skripsi oleh para sarjana di lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada umumnya dan di Fakultas Dakwah khususnya, baru ada dua penelitian yang mengangkat permasalahan ruqyah berfungsi sebagai terapi penyakit jiwa. Pertama adalah Lili Suryani yang membahas fungsi ruqyah sebagai media dakwah. Jadi tekanan analisisnya bukan pada ruqyah sebagai penawar sihir dan kesurupan jin, tetapi pada pembahasannya menunjukkan bahwa ruqyah pada hakikatnya sebagai media dakwah. Kedua adalah Dwiyanti yang membahas terapi ruqyah syar’iyyah sebagai terapi gangguan mental terhadap gangguan jin, yang berfungsi terbatas pada terapi gangguan jin dan studi kasus di tempat praktek sebagai pokok bahasan.
Dari lima peneliti yang mengangkat tema terapi dalam kontek penawar atau penyembuhan penyakit jiwa dengan pendekatan agama yang tersebut diatas hanya peneliti Lili Suryani dan Dwiyati yang membahas masalah ruqyah.
Walaupun penelitian Lili Suryani dan Dwiyanti membahas masalah ruqyah, namun tekanan analisisnya berbeda; Lili Suryani lebih menekankan pada fungsi ruqyah sebagai media dakwah, sedangkan Dwiyanti terbatas pada fungsi ruqyah syar’iyyah sebagai terapi gangguan mental, karena gangguan jin, dan pembahasan pokoknya dibatasi oleh konsep-konsep yang ada di objek ataupun subjek penelitian. Karena itu, walaupun sepertinya sama-sama membahas ruqyah, penelitian ini berbeda dari penelitian Dwiyanti apalagi Lili Suryani. Karena pembahasan dan analisis penelitian ini difokuskan pada ruqyah syar’i sebagai penawar sihir dan kesurupan jin, dengan mengangkat dua pokok permasalahan, pertama eksistensi ruqyah syar’i dalam Al-Qur’an, hadits, ulama besar islam, sebagai konsep dasar penawar sihir dan kesurupan jin yang diterangkan secara jelas pada landasan teoritik, kedua, pelaksanaaan ruqyah syar’i yang dipraktekkan oleh Pondok Pesantren Modern Baitussalam Yogyakarta. Dengan demikian, penelitian yang penulis lakukan ini merupakan peneliti pertama dalam aspek kelengkapan keterangan dan penjelasan serta informasi mengenai seputar ruqyah syar’i, penawar sihir dan kesurupan jin. di sekitar lingkungan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar