Minggu, 14 Februari 2010

RUQYAH SYAR’I PENAWAR SIHIR DAN KESURUPAN JIN

A. Penegasan Istilah Judul
Penegasan istilah judul sangat diperlukan guna mengantisipasi adanya salah pengertian dan berguna untuk memperoleh gambaran-gambaran yang jelas tentang isi skripsi. Di bawah ini penulis tegaskan beberapa istilah yang terkandung dalam judul ini, yaitu:
1. Ruqyah Syar’i
Ruqyah menurut bahasa adalah bacaan atau mantra. Jampi-jampi, suwuk, atau do’a. Sedangkan menurut istilah, ruqyah adalah membaca mantra atau do’a-do’a kepada seseorang atau suatu tempat dengan tujuan untuk menghilangkan gangguan jin. Ruqyah Syar’i adalah bacaan atau do’a yang terdiri dari ayat al-Qur’an dan Hadits yang shahih untuk memohon kepada Allah akan kesembuhan orang yang sakit. Dibaca oleh seorang muslim untuk diri sendiri, anak-anak atau keluarganya atau juga orang lain. Lawan kata dari Ruqyah Syar’i (ruqyah sesuai dengan syari’at islam) adalah Ruqyah sirki (ruqyah yang tidak sesuai dengan syari’at islam/cara-cara musyrik/kerjasama dengan selain Allah).
Jadi Ruqyah Syar’i dalam prakteknya dapat dimaknai secara oprasional ialah suatu upaya penyembuhan atau pengobatan terkena sihir dan kesurupan jin yang dilakukan seorang muslim memohon kepada Allah akan kesembuhan baik untuk dirinya sendiri atau orang lain dengan cara membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan do’a-do’a yang shahih yang diajarkan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam.
2. Penawar
Penawar ialah obat atau menghilangkan daya kekuatan, bias, racun, penyakit, mantra dan lain sebagainya. Pengertian ini sejalan dengan firman Allah Subhanahuwata’alla.
 ••   •          

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu dari Rabb-mu dan penyembuh (penawar) dari penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus/10:57) .
Begitu juga dalam hadits Nabi Sholollahu’alaihi Wassalam;
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً اِلاَ أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan menurunkan pula obatnya”. (HR. Bukhari; 5678)

Terletak pada kata As-Syifa’ (penawar/obat). Jadi pengertian penawar yang dimaksud pada judul penelitian ini adalah menjadikan seseorang yang terkena sihir itu sembuh atau bebas dari terkena sihir dan kemasukan jin.
3. Sihir
Hakikat ilmu sihir secara bahasa Arab memiliki beberapa arti diantaranya: Sihir berarti tipuan-tipuan dan khayalan-khayalan atau gambaran-gambaran yang hakikatnya tidak ada sama sekali, sebagaimana yang biasa dikerjakan oleh para tukang sulap saja. Sihir berarti sesuatu yang dihasilkan oleh para ahlinya dengan pertolongan atau bantuan syetan-syetan dengan jalan memuaskan maksud syetan, atau dengan jalan menyembah, merendahkan diri atau menghaturkan sesaji yang menjadi syarat-syarat syetan. Sihir juga berarti tiap sesuatu yang halus dan tersembunyi tempat pengambilannya.
Dari gambaran di atas, sihir dapat di maknai secara oprasional adalah suatu perbuatan yang memperalat atau diperalat oleh jin atau manusia untuk suatu perbuatan kejahatan, kedengkian atau semua hal yang tidak di redhoi oleh Allah Subhanhu wa Ta’ala.
4. Kesurupan Jin
Kesurupan (ash shar’u) ialah ketimpangan yang menimpa akal manusia sehingga tidak dapat menyadari apa yang diucapkannya dan tidak dapat pula menghubungkan antara apa yang telah diucapkan dengan apa yang akan diucapkan. Atau kesurupan yaitu kekacauan dalam ucapan, perbuatan dan fikiran, disebabkan oleh kemasukan (roh halus yang jahat atau syetan).
Jin ialah alam lain, bukan alam manusia dan bukan pula alam malaikat. Antara mereka dan manusia adalah potensi yang serupa, yaitu sama-sama disifati dengan sifat berakal, mengetahui dan punya kemampuan untuk memilih jalan kebaikan dan keburukan. Namun mereka berbeda dengan manusia dalam beberapa hal. Antara lain yang terpenting ialah asal jin yang diciptakan dari api. Mereka dinamai jin, karena tertutup (ijtina’) atau tersembunyi dari pandangan manusia.
Sebagaimana Firman Allah artinya:
... ُ        … 
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka”. ( QS.Al A’raf/7:27).

Dengan demikian maksud dari pada kesurupan jin dalam penelitian ini adalah masuknya jin dalam arti yang luas dan mencakup iblis dan syetan, kedalam tubuh manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar